Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, 1st Baron Baden-Powell,
Bt,
OM,
GCMG,
GCVO,
KCB /ˈbeɪdən
ˈpoʊ.əl/;
22
Februari 1857
-
8
Januari 1941),
juga dikenal sebagai
BP,
bipi atau Lord Baden-Powell,
adalah letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri
Gerakan
Kepanduan.
Setelah bersekolah di Charterhouse, Baden-Powell bertugas di Angkatan
Darat Inggris dari tahun
1876 sampai
1910 di
India dan
Afrika.
Pada tahun
1899,
selama
Perang Boer Kedua di
Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota
yang di Pengepungan
Mafeking. Beberapa buku bertema
militer yang ditulis untuk pengintaian dan pelatihan pandu di
Afrika
tahun itu banyak dibaca oleh anak laki-laki. Berdasarkan buku-buku
sebelumnya, ia menulis
Scouting
for Boys, yang diterbitkan tahun
1908 oleh
Pearson, untuk
pembaca remaja. Selama menulis, ia menguji gagasannya melalui
perjalanan berkemah di
Pulau Brownsea dengan
Brigade
Pemuda dan anak tetangganya yang dimulai pada 1
Agustus
1907,
yang kemudian dianggap sebagai awal dari Kegiatan Kepanduan.
Setelah pernikahannya dengan
Olave St. Clair Soames, Baden-Powell, adiknya
Agnes Baden-Powell dan terutama istrinya yang sangat
aktif memberikan bimbingan terhadap Gerakan
Kepanduan dan
Kepanduan
Putri. Baden-Powell meninggal di
Nyeri,
Kenya pada tahun
1941.
Kehidupan awal
Baden-Powell dilahirkan dengan nama Robert Stephenson Smyth Powell,
atau lebih akrab dengan panggilan Stephe Powell, di Jalan Stanhope nomor
6 (sekarang Stanhope Terrace nomor 11)
Paddington,
London pada
22 Februari 1857.
[7]
Dia diberi nama Robert Stephenson;
[8]
sedangkan Smyth adalah nama gadis dari ibunya. Ayahnya seorang Pendeta
bernama
Baden-Powell, seorang
Savilian yang mengajar
geometri di
Universitas Oxford dan telah memiliki
empat anak dari kedua pernikahan sebelumnya. Pada
10 Maret
1846 di
Gereja St Lukas,
Chelsea,
Pendeta Powell menikahi
Henrietta
Grace Smyth (
3 September 1824 -
13
Oktober 1914),
putri sulung Laksamana William Henry Smyth dan 28 tahun lebih muda.
Dengan begitu cepat lahirlah
Warington
(awal
1847),
George
(akhir
1847),
Augustus
(
1849) dan
Francis
(
1850).
Setelah tiga anaknya meninggal ketika masih sangat muda, mereka telah
memiliki Stephe,
Agnes (
1858) dan
Baden
(
1860). Ketiga
anak termudanya dan
Augustus
sering sakit-sakitan. Pendeta Powell meninggal ketika Stephe berusia
tiga tahun, dan sebagai penghormatan kepadanya serta untuk mengatur
anak-anaknya sendiri yang terpisah dari saudara dan sepupu, ibunya (
Henrietta
Grace Smyth) mengubah nama keluarga menjadi Baden-Powell.
Selanjutnya, Stephe dibesarkan oleh ibunya, seorang wanita yang
berketatapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata
tentang ibunya pada tahun
1933 Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.[7][9][10]
Selepas bersekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Stephe
dianugerahi beasiswa untuk sekolah di
Charterhouse.
Perkenalan pertamanya pada kecakapan kepanduan, yakni kecakapan memburu
dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan,
yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga pandai bermain piano dan
biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah
tangannya serta gemar bermain peran (drama). Masa liburan banyak
dihabiskannya dengan melakukan ekspedisi pelayaran atau bermain kano
dengan saudara-saudaranya.
[7]
Karier Ketentaraan
Pada tahun
1876,
Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di
India. Pada
tahun
1895
dia bertugas dengan dinas khusus di
Afrika dan
pulang ke India pada tahun
1897 untuk memimpin 5th
Dragoon
Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya
dengan suku
Zulu
pada awal 1880-an di
jajahan
Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan
dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang
diberi angkatan perang Zulu yaitu:
- impeesa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering
berjaga-jaga saat malam.
- kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi
lebar.
- m'hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.
Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas
rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul
kupu-kupu,
memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap
kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di
daerah
Mediterania yang
berbasis di
Malta.
Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti,
Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards
pada tahun
1897.
Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk
"Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau
ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru.
Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir
sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam
hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum
Perang
Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan
pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi
kolonel
termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk
organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika
merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan
Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang
melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu
berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar
keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang
dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun.
Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari
pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi
dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa
pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini
kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum
dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika
melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking
pada
16 Mei
1900. Naik
pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi
Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk
bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun
1903.
Pulang ke Inggris
Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya
"Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh
para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri
Boys'
Brigade,
Sir William
Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali
Aids
to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun
1907 membuat
satu perkemahan di
Brownsea Island bersama dengan 22 anak
lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari
idenya. Buku "
Scouting
for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun
1908 dalam 6
jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan
gerakan
Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada
tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan
pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk
semua pramuka diadakan di
Crystal
Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan
Pandu Puteri
yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun
1910 di bawah
pengawasan saudara perempuan Baden-Powell,
Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden
Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun
1910 dengan
pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat
Raja
Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya
dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari
1912
Baden-Powell bertemu calon isterinya
Olave Soames
di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke
New York
untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55,
dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September
tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran
Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu.
Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan
secara rahasia pada 30 Oktober
1912.
Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan
wanita (pertunganannya yang gagal dengan
Juliette
Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka
membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil
Rolls Royce. ‹‹‹›››
Perang Dunia I dan
kejadian-kejadian selanjutnya
Ketika pecah
Perang Dunia I pada tahun
1914,
Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung
jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh
Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan
beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang
yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan
Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha
untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar
Baronet pada tahun
1922, dan
bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun
1929.
Taman
Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional.
Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan
Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari
negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana
mengucapkan namanya:
- Man, Nation, Maiden
- Please call it Baden.
- Further, for Powell
- Rhyme it with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan
Pramuka dunia berkembang. Pada tahun
1922 terdapat
lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun
1939 jumlah
pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan
dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada
1929; anak
laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada
1941:
- Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
- Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
- Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan
Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki
dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah
kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit
kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan
psikosomatis dan dirawat dengan analisis mimpi. Sakit kepala ini
berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar
tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun
1934
prostatenya dibuang, dan pada tahun
1939 dia
pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di
Kenya,
negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan
dimakamkan di
Kenya,
di Nyeri, dekat
Gunung Kenya, pada
8
Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell
dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi
pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah
untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan
22
Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave
Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan
Ketua Pandu Puteri Dunia.
sumber: Wikipedia.org